MALANG – Dalam upaya mendukung pelestarian budaya lokal, Kepolisian Resor Malang, Polda Jawa Timur, terlibat aktif dalam pengamanan kegiatan budaya rutin tahunan yang ke-115, Upacara Adat Larung Sesaji. Kegiatan ini digelar di Rumah Lumbung dan Gunung Kombang, Pantai Wisata Ngliyep, Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, pada Rabu (18/09/2024).
Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, menjelaskan bahwa kegiatan Labuhan/Larung Sesaji berlangsung selama tiga hari. Hari pertama dimulai dengan acara selamatan di Rumah Lumbung, dilanjutkan pada hari kedua dengan penerimaan ubo rampe Labuhan dari Kerabat Lubuh, dan diakhiri pada hari ketiga dengan persiapan upacara labuhan, termasuk penyembelihan hewan kurban.
Puluhan personel dari Polres Malang dan Polsek Donomulyo dikerahkan untuk menjaga keamanan dan kelancaran acara. Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen sakral bagi masyarakat Desa Kedungsalam, tetapi juga mencerminkan upaya pelestarian nilai-nilai budaya yang telah diwariskan turun-temurun.
“Kami melaksanakan pengamanan kegiatan budaya masyarakat di Pantai Ngliyep,” kata AKP Dadang.
Tradisi Labuhan/Larung Sesaji merupakan bentuk kearifan lokal yang dilakukan oleh warga pesisir, sebagai ungkapan syukur atas karunia Tuhan. Kegiatan ini meliputi prosesi pengarakkan sesaji larung dan kirab budaya yang dimulai dari Pantai Ngliyep menuju puncak Gunung Kumbang sejauh kurang lebih 300 meter.
AKP Ponsen menambahkan bahwa prosesi ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung, yang pada gilirannya akan mendukung perekonomian masyarakat sekitar.
“Dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan budaya seperti ini, kita tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga menghidupkan kembali semangat lokal yang positif,” ujarnya.
Upacara Adat Labuhan/Larung Sesaji menjadi bukti bahwa masyarakat Desa Kedungsalam masih menjunjung tinggi budaya dan tradisi yang menjadi identitas mereka. Dengan dukungan dari Polres Malang, diharapkan kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan dan menjadi bagian penting dari pelestarian budaya bangsa.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antar warga, tetapi juga menjadi momentum untuk menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga budaya dan tradisi di tengah arus modernisasi yang terus berkembang.