MALANG – Upaya pencarian bocah berusia 3 tahun yang
mengalami kecelakaan air di Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, akhirnya
menemukan titik terang. Setelah empat hari pencarian, jasad AZ berhasil
ditemukan oleh Aparat Kepolisian Resor Malang dan tim SAR gabungan pada Minggu
(4/8/2024) sekitar pukul 09.36 WIB.
Kasihumas Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara, mengungkapkan
bahwa pencarian melibatkan lebih dari 30 relawan gabungan dari seluruh Malang
Raya, termasuk anggota Basarnas, TNI, Polri, PMI, dan BPBD. AZ ditemukan
tersangkut potongan bambu di aliran Sungai Metro, Desa Genengan, Kecamatan
Pakisaji.
“Jasad AZ ditemukan di aliran Sungai Metro dan berhasil
evakuasi oleh tim SAR gabungan dan relawan. Kami memastikan jasad tersebut
adalah AZ yang dilaporkan hilang karena laka air empat hari sebelumnya,”
ujar Ipda Dicka, Minggu (4/8).
Kasihumas menjelaskan, AZ dilaporkan tenggelam di saluran
irigasi Desa Kebonagung pada Kamis (1/8) sekitar pukul 08.00 WIB. Menurut saksi
mata, AZ bersama dua anak lainnya bermain di sungai yang tak jauh dari tempat
tinggal mereka.
Lokasi hilangnya AZ merupakan saluran air dengan kedalaman
sekitar 1,5 meter, yang menjadi medan pencarian penuh tantangan bagi tim
penyelamat.
Usai menerima laporan dari warga, Polsek Pakisaji dan tim
SAR gabungan, segera mengambil langkah cepat dengan melakukan penyisiran
menyeluruh. Pencarian dilakukan dengan intensif, menggunakan berbagai metode
untuk menyisir seluruh area kemungkinan korban terseret arus.
Ipda Dicka menyebut, jasad AZ ditemukan dalam posisi miring
ke kiri, dengan setengah tubuh di permukaan air, dan masih mengenakan pakaian
lengkap. Setelah evakuasi, keluarga korban mengkonfirmasi identitas jasad
tersebut sebagai AZ. Identifikasi diperkuat oleh barang-barang milik korban
yang masih melekat, yakni baju warna pink dan celana krem.
“Jasad dalam kondisi yang memungkinkan untuk dikenali.
Keluarga korban langsung mengenali pakaian yang dikenakan oleh AZ dan memilih
untuk tidak melakukan autopsi, serta membawa jasad ke rumah duka untuk segera
dimakamkan,” pungkas Ipda Dicka.